Manusia Biasa
Tidak, kau tak bisa terbangun, ini semua bukan mimpi. Tersadarlah, ini semua kenyataan. Kau benar benar ada dalam kehidupan. Kau merasa lelah? kecewa? patah? apa! Apa yang sedang kau rasakan. Tidak selayaknya pemuda bertubuh jangkung, terlihat memiliki tulang yang kuat tapi kau terpuruk seakan tak punya daya juga semangat. Kau terlalu lama mengosongkan mata mu, juga bicara mu pun tak terdengar walau hanya mengecap. Kau hanya menulis dan terus menulis, tapi kau terlihat tetap kosong. Bahkan secangkir kopi tubruk yang kau siapkan tak memiliki bekas bibir di ujung tepian gelas itu, mungkin sekarang sudah terasa dingin, aromanya pun sudah hilang tak berbau. Kau mungkin terima kecewa, yaa aku tahu kau juga manusia biasa yang ingin merasakan hangatnya sebuah pertanyaan "Bagaimana kabar mu hari ini?" atau "Bagaimana tentang hari ini" hal tersebut memang terasa hangat, apalagi dilontarkan dari orang terdekat juga tersayang. Kau juga ingin bukan? Nama mu terlihat ditulis pada notifikasi pesan singkat yang sering kau lalui sepanjang hari, yaa walaupun itu hanya sekali pasti kau akan merasa bahagia seolah dia benar benar memanggil nama mu. Hanya hal hal sederhana yang kau butuhkan, selama ini mungkin kau telah kerahkan seluruh perhatian mu pada banyak orang. Walau kau bertubuh tegar, ekspresi serta tanggapan mu terhadap orang lain yang kau pandai samarkan, aku tahu.. kau butuh hal sederhana itu, diri mu juga perlu kau isi, kau sudah keluarkan banyak hal. Mungkin di tiap malam kau harapkan ucapan "selamat tidur" yaa hanya dua kata, tapi kau terlalu sering melihat kalimat itu tertulis dari mu untuk orang lain, bukan dari orang lain untuk mu. Tidur panjang yang kau alami mungkin proses melupakan sebuah kekecewaan yang kerap kau dapatkan setiap harinya. Yaa, memang harusnya kau perlu memperhatikan diri mu sendiri, tapi ini semua naluri yang tak bisa dihindari. Ini mungkin sebuah pembelajaran, proses penguatan batin bagi kau yang nantinya akan banyak temukan rintangan di dunia luar yang penuh akan tantangan. Kau berhak untuk berharap, itu merupakan hak bagi setiap insan yang menginjakan dirinya di atas buana yang elok serta yang hidup di bawah jumantara yang luas. Kau pasti pernah merasakan patah yang hebat, juga luka yang terlalu lama teringat. Aku melihat usaha mu mepertahankan apa yang sudah kau perjuangkan, juga kau dapatkan. Entah itu ada beberapa halangan yang sebenarnya membuat kau hancur, yaa sekali lagi ku nyatakan kau itu Manusia Biasa. Kau hanya pandai memainkan tampilan tapi kau tetap memiliki sisi rapuh yang sama dengan semua insan. Tetaplah kuat wahai kalian yang telah berjuang dengan hebat, jika boleh sedikit mengambil juga memodifikasi kutipan dari sang Legenda Pramoedya Ananta Toer, begini hasil bunyinya "Kita telah berjuang, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya".
Komentar
Posting Komentar