Hati, Bukan Obsesi
Apa yang kau perbuat, itu yang kau dapat. Yaa,
begitulah kehidupan, tebar tuai. Apa yang kau tebar itu yang kau tuai.
Kebaikan, kejahatan, dendam, ikhlas, benci, licik, dan apapun itu, perhatikan
setiap perbuatan karena akan selalu ada ganjaran. Hidup juga bukan tentang
siapa cepat, siapa kuat, ataupun siapa hebat. Ini tentang perjalanan panjang,
teruslah berlari tapi tak ada salahnya menepi, lelah bukan berarti lemah,
jangan lupakan rehat agar kau dapat mengusap kening mu yang mulai berkeringat.
Sekali lagi, ini tentang perjalanan panjang, akan ada banyak rintang yang
pastinya akan menghalang. Tapi ini bukan tentang diri mu seorang, di dalamnya
kau bisa temukan banyak cinta yang luar biasa. Mulai dari keluarga, pertemanan,
orang-orang baik, dan juga hal yang bisa membuat mu kegirangan yaitu tentang
percintaan dua insan. Baiknya, mencintai apapun itu gunakan perasaan yang tulus
bukan dengan akal bulus, apalagi dilakukan dengan tidak serius. Ini tentang
bagaimana diri mu dengan orang lain, bukan tentang aku maupun kamu, tapi tentang
kita. Saat kau sadari telah dapatkan cinta yang luar biasa, kau harus
pertahankan bukan dengan cara yang biasa, komunikasi bisa menjadi alasan utama
hubungan mu dapat berakhir dengan luar biasa atau berakhir begitu saja. Dua
insan dengan banyak perbedaan harus dibutuhkan jembatan agar terjadi
keselarasan bukan kesalahpahaman, komunikasi lah yang menjadi jawaban. Jika kau
tak ingin menangis semalaman, atau merasa diabaikan apalagi sampai timbul
penyesalan, komunikasi lah yang masih menjadi jawaban. Jangan remehkan, apalagi
sampai tak acuh, rindu yang akan datang membunuh. Jangan kau kira dia tak
peduli, dia sungguh amat peduli. Jangan juga kau biarkan dia pergi, hanya
karena kau takut berbagi, berbagi cerita… Yaa, hanya kau bercerita tentang
bagaimana diri mu, kau harus bisa menghargai agar semuanya tak tersudahi. Tapi
sekali lagi, ini semua tentang perjalanan juga tentang pelajaran. Ketahuilah,
mencintai dengan obsesi hanya akan membuat lupa diri dan merasa dirinya lah
yang paling tersakiti, tapi apabila mencintai dengan hati bisa membuat mu sadar
diri dan tak lupa introspeksi, lalu berjuang lagi.
Komentar
Posting Komentar