Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Rasa yang Tak Pernah Sampai

Sore itu kota yang selalu terik seakan matahari terlalu sayang sehingga tak mau beranjak dari tempatnya tiba-tiba diselimuti mendung. "Tumben..." Gumam ku dalam mulut, apa mungkin ada bidadari kecil yang sedang murung akibat dimarahi oleh ibu peri, ahh pemikiran gila. Sambil berjalan aku melihat ada seorang wanita sedang duduk menyendiri juga termenung di bawah pohon rindang. Ku coba pergi ke arahnya, "hey" dia masih saja tak menanggapi seakan ia terlalu asyik pada lamunannya yang terlihat sedu itu, utnuk kedua kalinya ku coba menyapa sambil memetikan jari di hadapan matanya, ia pun terkaget dan dengan respon cepat berkata. "Hey, daritadi kau di situ ?" "Jangan terlalu serius pada lamunan, nanti kau dimakan setan" Seketika terlihat senyum kecil di wajah mungilnya, namun tak lama bibirnya kembali datar seakan ikut tertarik oleh gaya grafitasi. Aku tanpa meminta izin langsung ikut duduk disebelahnya, mungkin tidak sopan tapi aku tahu dia p...

Tunggu

Akan ada sesal ditiap tunggu, entah menunggu atau ditunggu. Aku yang memilih untuk masih menunggu mu harus siap diterpa sesal, nantinya. Jikalau diri mu yang tetap diam ketika perasaan ku sulit padam. Mungkin ada yang salah dari ku, atau mungkin kesalahpahaman yang menimpa mu. Kau tahu, dari awal aku sudah terpikat akibat pesan mu yang singkat dan cara balas mu yang lambat. Entah mengapa itu yang membuat ku terjerat sehingga aku tak boleh menyerah dengan cepat. Namun, ketika fase itu sudah pudar dan kau mulai sering membalas kabar tiba-tiba kau hilang. Seketika rencana ku untuk mengajak mu berbincang sambil makan siang menunggu kelas datang ikut hilang bersama mu yang enggan untuk kembali datang. Sejak saat itu kau tak pernah terlihat di keseharian apalagi di notifikasi pesan, kau hanya bisa ku munculkan dalam ingatan atau dalam tulisan. Tapi entahlah, aku masih memilih untuk menunggu, menunggu kau yang ditunggu.

Manusia Luar Biasa

Gambar

Pria Berkemas Hitam

Ada seorang pria yang yang terlihat menakutkan setiap harinya. Ia bukan jagoan apalagi penghilang nyawa seseorang. Raut wajah yang seram dan pilihan warna hitam mungkin penyebabnya. Seakan warna hitam merupakan identitasnya. Orang selalu bertanya apa dia sedang berkabung ? Tapi orang berkabung tak mungkin tersenyum sesering itu. Mungkin ia tersenyum hanya untuk menunjukan sisi putih pada giginya, atau mungkin coba meredam raut seram yang dititipkan Tuhan padanya, dan mungkin juga coba melawan kesedihan hati yang selalu ingin menguasai diri. Pria ini selalu gagal tuk coba kompromi dengan perasaannya, entah karena luka yang didapat atau ketulusan cinta yang kurang tepat. Konon ia pernah mencintai seorang wanita dan berhasil mendekatinya, ia senang bisa bersama dan sepertinya wanita itu juga terlihat senang, tapi entahlah yang tahu hanya dia dan Tuhan mungkin juga teman-teman sepercurhatan. Wanita itu baik dan pria ini manaruh hati terlalu dalam. Hingga pada waktunya akibat kesalahpahama...

Kebebasan yang Bukan Anarki

Manusia lahir, tumbuh, dan berkembang dikelilingi oleh aturan. Entah itu aturan dalam agama, keluarga, lingkungan, negara, bahkan aturan yang diciptakan dirinya sendiri. Setiap tempat di sudut bumi pun pasti punya aturan walaupun sebebas-bebasnya tempat tersebut pasti ada aturan yang mengatur kebebasan tersebut. Bukan hanya di Bumi, seluruh planet pun jika bisa ditinggali oleh makhluk hidup pasti muncul aturan. Ada aturan baru yang memang dibuat sesuai dengan permasalahan dan keadaan pada zaman tersebut, ada juga aturan yang memang sudah turun temurun ada dan dipercaya serta dijalankan. Tapi apa kita pernah mempertanyakan kenapa aturan tersebut dibuat, kenapa aturan tersebut harus dijalankan, atau kenapa aturan itu masih bertahan sampai sekarang. Padahal bisa saja ketika aturan tersebut dibuat pada zaman dan kejadian saat itu dan masih dipertahankan sampai nanti yang bisa jadi sudah tidak relevan lagi dijalankan ketika zaman dan kejadian yang terjadi di masa mendatang. Apakah memang m...

Awalan Singkat

Pagi masih ku rasakan, pekik alarm paling manjur membangunkan ku dari fananya dunia mimpi. Matahari belum menunjukan wujudnya seakan ia masih tertidur pulas setelah bertugas menyinari bumi kurang lebih dua belas jam, uh kasian matahari bekerja keras setiap hari tak ada upah, bahkan kerap kali dibenci oleh manusia di bumi yang tak tahu diri. Perjalanan dimulai berhimpitan dengan orang-orang hebat yang mempunyai tanggung jawab untuk menafkahi keluarganya, beberapa orang tak sadar bahwa orang hebat ada dimana-mana, ya menurut ku segerombolan orang yang ada di dalam kereta listrik sewaktu pagi merupakan orang-orang hebat. Tibalah Aku pada tempat dimana ilmu bisa didapat. Berbagai macam orang ada di sana, mulai dari yang fanatis hingga apatis, dari yang ambisius hingga tidak serius, dari yang tertutup hingga terbuka, dan masih banyak lagi, sungguh beragam. Salah satunya ku temukan diri mu, dara cantik yang membuat diri ini tertarik. Sejak awal terlihat kau sudah memikat. Tapi ku pikir ...