Pria Berkemas Hitam
Ada seorang pria yang yang terlihat menakutkan setiap harinya. Ia bukan jagoan apalagi penghilang nyawa seseorang. Raut wajah yang seram dan pilihan warna hitam mungkin penyebabnya. Seakan warna hitam merupakan identitasnya. Orang selalu bertanya apa dia sedang berkabung ? Tapi orang berkabung tak mungkin tersenyum sesering itu. Mungkin ia tersenyum hanya untuk menunjukan sisi putih pada giginya, atau mungkin coba meredam raut seram yang dititipkan Tuhan padanya, dan mungkin juga coba melawan kesedihan hati yang selalu ingin menguasai diri. Pria ini selalu gagal tuk coba kompromi dengan perasaannya, entah karena luka yang didapat atau ketulusan cinta yang kurang tepat. Konon ia pernah mencintai seorang wanita dan berhasil mendekatinya, ia senang bisa bersama dan sepertinya wanita itu juga terlihat senang, tapi entahlah yang tahu hanya dia dan Tuhan mungkin juga teman-teman sepercurhatan. Wanita itu baik dan pria ini manaruh hati terlalu dalam. Hingga pada waktunya akibat kesalahpahaman membuat kebersamaan menajdi angan, wanita itu pergi. Pria ini terlalu tulus mencintai sampai lupa pada hatinya sendiri. Terlihat ketika wanita itu ada digenggaman orang lain, pria ini masih saja menipu logikanya seakan wanita itu akan kembali. Satu tahun sudah ia bisa berdamai dengan hatinya, coba melupakan dan membuka lembaran. Ia mulai terbiasa coba memulai tanpa tergesa. Sampai akhirnya ia temukan yang menarik, coba perlahan hanya bermodal pandangan. Belum berani memulai, belajar dari yang usai. Saat terkumpul nyali untuk memulai ada kabar yang membuat nyalinya terurai. Ya, wanita yang memikat itu sudah terikat. Belum juga bertegur perasaan sudah hancur. Mungkin benar terkaan orang-orang, pria ini memang sedang berkabung, berkabung terhadap hatinya yang sering patah. Jarang ia temukan solusi untuk dirinya, padahal ia sering sembuhkan hati temannya bahkan sampai merekatkan yang hampir retak dengan saran-sarannya. Mungkin itu sebabnya ia memilih warna hitam, tak pernah ia mau kesedihan mengambil alih senyuman. Ia juga takan mau menyalahkan ketulusan apalagi keadaan, memang begini kenyataan. Kita takan pernah bisa meminta selalu menang dalam pertarungan, sebab kemenangan belum tentu kebahagiaan. Tak banyak orang sadar, dalam kekalahan ada sebuah jawaban yang tak bisa dipikirkan sebelum dirasakan.
tips tips nulis dong min
BalasHapusKalo kata ntsana "keep writing"
Hapushitam pernah protes gaksih wil kenapa dia dijadiin sbg lambang kesedihan terus
BalasHapusSelama masih ada putih, hitam akan terus nyaman dengan perannya
HapusLike bgt sih
BalasHapusTerima kasih
Hapus